
BKRO membentuk organisasi darat yaitu Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP) pada tanggal 11 Februari 1946 telah melakukan percobaan latihan penerjunan yang pertama kali di Pangkalan Udara Maguwo Yogyakarta dengan menggunakan payung (Paracute) dan pesawat,Pasukan Payung ini adalah yang kemudian diterjunkan di Kota Waringin Barat Kalimantan tengah pada tanggal 17 Oktober 1947 yang selanjutnya berdasarkan Keputusan Men/Pangau Nomor 54 Tahun 1967 tanggal 17 Oktober 1967 ditetapkan sebagai Hari Jadi Pasukan TNI-AU yang sekarang dikenal dengan nama Korps Pasukan Khas.
Pada Tahun 1950 diadakan Sekolah Para yang dibuka di Pangkalan Udara Andir bulan Februari 1952 dan Kapten Udara A.Wiriadinata sebagai Komandannya.Pada Tahun 1950-an Pasukan TNI-AU terdiri dari PPP,PGT dan PSU yang kekuatannya terdiri dari 11 Kompi Berdiri Sendiri,8 Pleton BS dan 1 Battery PSU.Resimen PGT terdiri dari 3 Batalyon yaitu Batalyon 1 PGT (merupakan Batalyon III Kawal kehormatan Resimen Cakrabirawa) berkedudukan di Bogor.Batalyon II PGT di Jakarta dan Batalyon III PGT di Bandung.
17 Mei 1966 KOPPAU disahkan menjadi Komando Pasukan Gerak Tjepat (Kopasgat) berdasarkan Keputusan Kepala Staf TNI-AU (Kasau) nomor 57 Tahun 1970 tanggal 1 Juli 1970,sebutan Resimen diganti menjadi menjadi Wing.Pada tahun 1976 berdasarkan Keputusan Kasau Nomor:Kep/29/VI/1976 tanggal 21 Juni 1976 TNI-AU membentuk Komando Paduan Tempur Udara (Kopatdara).Unsur pasukan (Kopatdara,Sat Tis Pasgat dan Kopasgat) inilah yang merupakan embrio dari satuan ini yang kemudian sekarang di kenal dengan nama Skadron 465 Paskhas.
Berdasarkan keputusan Kepala Staf TNI Ankatan Udara Nomor;KEP/01/I/1982 membentuk Batalyon 465 Pasukan Gerak Cepat (Pasgat) yang ditetapkan pada tanggal 6 Januari 1982 di Jakarta.Dengan adanya keputusan tersebut berarti Batalyon 465 Pasgat resmi di bentuk.Dan berdasarkan ketetapan inilah kemudian dijadikan sebagai Hari Kelahiran Batalyon 465 Pasgat (sekarang:Hari Kelahiran Skadron 465 Paskhas atau sebagai Hari Jadi Skadron 465 Paskhas).Oleh sebab itu setiap tahunnya yaitu pada tanggal 6 Januari satuan ini sudah sewajarnya memperingati sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pemberian nama harus lebih berhati-hati jika di kaitkan dengan nilai-nilai sejarah,karena sebuah namapun dapat bernilai historis.Menurut penjelasan beliau:465 terdiri dari 46 dan 5,angka 46 mempunyai arti tahun berdirinya TNI-AU yaitu tahun 1946 selanjutnya angka 5 mempunyai arti bahwa Batalyon pasgat tersebut merupakan Batalyon urutan ke 5 dari 6 Batalyon yang ada di jajaran Kopasgat saat itu,sehingga satuan tersebut menggunakan angka gabungan 46 dan 5 sehingga menjadi 465 Pasgat (Skadron 5 Paskhas).
Seiring dengan hadir dan digelarnya kekuatan pesawat di Lanud Supadio.Korpaskhas sesuai tugas pokoknya yang di fokuskan pada pengamanan alutsista TNI-AU,sehingga dipandang perlu adanya pemindahan markas Skadron 465 Paskhas dari Lanud Halim ke Lanud Supadio.Dan pada tanggal 26 Februari 2004 seluruh kekuatan personil,materiil dan unsur-unsur pendukung yang ada di pimpin langsung oleh Komandan Skadron 465 Paskhas saat itu,yaitu Mayor Psk Budi Sumarsono tiba di Lanud Supadio.Sejak saat itu resmilah bahwa kedudukan Ksatrian Markas Skadron 465 Paskhas berada di Lanud Supadio Pontianak Kalimantan Barat.
Dasar perubahan nama dari Skadron 465 Paskhas menjadi Batalyon 465 Paskhas adalah:
1.Perkasau Nomor:Perkasau/53/VIII/2008 tanggal 13 Agustus 2008 tentang penyempurnaan Prop Korpaskhas.
2.Telegram Dankorpaskhas Nomor:T/733/2008 tanggal 8 September 2008 tentang instruksi pemberlakuan organisasi yang baru.
3.Telegram Danwing I Paskhas Nomor:T/562/2008 tanggal 11 September 2008 tentang perubahan penyebutan dalam organisasi jajaran Korpaskhas.